LGBT



Tren LGBT

Banyak pertanyaan yang akhir-akhir ini mencuat,seperti berapakah jumlah lesbian dan gay di Indonesia ? memang masih belum ada data-data baru ,namun menurut catatan kementrian kesehatan tahun 2012 lalu sekitar 1.000.000 gay yang tersebar di Indonesia.hingga kini belum dapat dipastikan  berapa jumlah LGBT sebenarnya,pasalnya kebanyakan dari mereka pasti akan terus bertambah setiap harinya .kebanyakan tren LGBT memang ‘menyerang’ anak-anak muda ,karena di umur mereka tersebut biasanya paling gampang atau dapat dengan mudah mengikuti arus(LGBT) .seringnya menyaksikan tontonan tentang kehidupan menyenangkan kaum LGBT yang ada di luar negeri menjadi salah satu faktor pendorong utama yang membuat kaum LGBT Indonesia semakin percaya diri
Pada masa peradapan Yunani kuno ,keterkaitan seksual kepada sesame jenis merupakan hal yang normal.homoseksual pada masa Yunani kuno terjadi pada laki-laki dewasa dan laki-laki remaja(12-18tahun).perilaki seperti ini dikenal dengan istilah Paiderastia(kasih saying,emosional,dan seksual).pada tahun 1869 istilah Homoseksual merupakan konsep modern penemuan oleh seoarang dokter asal Hungaria yaitu Karoly Maria Benkert.beberapa Negara di dunia pun ada yang melegalkan LGBT seperti Belanda,Belgia,Spayol,dan Kanada.Bagaimana dengan di Indonesia? Dalam budaya  Indonesia,seksualitas dengan bentuk apapun dianggap sebagai subjet tabu dan sering segera dihakimi sebagai kecabulan seksualitas apalagi Homoseksual ,dianggap sebangai hal yang sangat pribadi yang terbatas dalam Indonesia budaya malu adalah hal yang lazim.
Keberadaan LGBT masih mengundang prokontra di kalangan masyarakat .alasan nya jelas,perilaku mereka bertentangan dengan nilai agama dan budaya di Indonesia .lalu seperti apa pandangan psikologi tentang keberadaan kaum LGBT ? psikologi klinis dan Hipnoterapi ,Liza Marielly  Djaprie menerangkan ,dalam ilmu psikologi dan kamus besar kejiwaan ,LGBT tidak masuk dalam gangguan jiwa ,kondisi yang mereka alami dianggapkeunikan pada diri orang tersebut.sama halnya seperti kepribadian introvert/ekstrovert masuk ke dalam karakter bukan bentuk penyakit terbentuknya mereka menjadi LGBT bisa karena pengaruh lingkungan,bawaan lahir,atau memang karena trauma akibat pengalaman tertentu .jika mereka ingin normal maka itu semua bisa diperbaiki ,ada orang yang memang terlahir memiliki bawaan lesbian atau homoseksual,namun karena lingkungan mereka tidak ada yang demikian ,maka mereka menjadi Heteroseksual ,tapi ada pula yang sebaliknya ,terlahir sebagai Heteroseksual ,jadi mereka mencari pasangan sesame jenis.
Diperkuat lagi kerena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam ,dalam pandangan islam sendiri homoseksual dianggap Haram bagaimana jadinya kalu semua orang menyukai sesame jenis pastinya sudah menyimpang dari fitrah manusia itu sendiri manusia akan musnah karena manusia tidak mau lagi untuk melestarikan keturunanya .untuk masalah kesehatan,maka akan terdapat berbagai penyakit berbahaya yang beresiko tinggi terkena pada para pelaku LGBT ,efek buruk yang ditimbulkan yaitu bahwa 78% pelaku homoseksual terjangkit penyakit kelamin menular kemudian dari penelitian yang dilakukan Cancer Researh di inggtris,mendapatkan sebuah hasil bahwa homoseksual lebih rentan terkena kangker seperti kangker dubur ,kangker mulut selain kangker juga ada penyakit berat yang menginatai kaum LGBT seperti meningitis (radang selaput otak) dan HIV/AIDS
Untuk itu kaum LGBT harus kita tanggulangi dan kita bina,bagi mereka yang bisa dan ingin diarahkan ke budaya masnyarakat normal (pasangan berbeda jenis) maka dapat mengikuti terapi ,terapi disini bukan karena LGBT sakit,sama seperti oaring introvert mereka bisa diterapi untuk lebih mampu membuka diri,LGBT bisa mengikuti konseling ,hipnoterapi  selain itu untuk mencegah makin banyaknya kaum LGBT pemerintah harus membuat penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya LGBT ,dam membuat iklan layanan masyarakat tentang menolak LGBT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ilmu alamiah dasar dan generator van degraff